Rabu, 26 April 2017

Review materi 7

Assalamualaikum Wr. Wb Hallo guys, pada pertemuan ke 7 ini, kami membahas mengenai berita dan wawancara.Berikut ini pembahasannya. Berita harus segera dimuat dan aktual, maka berita haruslah padat, langsung, singkat, dan menggunakan bahasa yang lugas (tidak berbunga-bunga). Penulisan berita harus disesuaikan dengan kebutuhan pembaca, yang karena kesibukannya tidak memiliki banyak waktu untuk membaca berita berlama-lama. Unsure-unsur berita yang harus dicakup meliputi jawaban atas 6 pertanyaan yang disebut 5W+1H (who, what, where, when, why, dan how). 1. Apa Berkaitan dengan hal-hal yang dilakukan oleh pelaku maupun korban (kalau ada) dalam suatu kejadian. 2. Siapa Mengandung fakta yang berkaitan dengan setiap orang yang terlibat dalam suatu kejadian. Orang yang terlibat itu harus dapat diidentifikasi selengkap-lengkapnya: nama, usia, alamat, pekerjaan, jabatan, dan atribut-atribut lain yang melekat pada diri orang tersebut. 3. Di mana Menyangkut tempat kejadian. Nama tempat harus diidentifikasi dengan jelas, akan lebih baik apabila karakteristik tempat kejadian tersebut juga diberitakan. 4. Bilamana Berkaitan dengan waktu kejadian atau kemungkinan (perkiraan waktu) yang berkaitan dengan kejadian tersebut. 5. Mengapa Berisi fakta yang mengandung latar belakang atau penyebab terjdinya suatu peristiwa. 6. Bagaimana Memberikan fakta yang berkaitan dengan proses kejadian yang diberitakan: bagaimana terjadinya, bagaimana pelaku melakukan perbuatannya, atau bagaimana korban mengalami nasibnya. Berita tidak sama dengan karya tertulis, lain seperti novel atau cerita pendek. Ia ditulis menggunakan bahasa Indonesia ragam jurnalistik. Menulis lead merupakan pekerjaan tersulit. Lead merupakan bagian terpenting. Paling kuat/menonjol merupakan rangkuman inti sari dari sebuah berita. Bagian tubuh (body) menguraikan lebih lanjut unsure-unsur fakta yang terdapat dalam lead. Unsur mengapa dan bagaimana biasanya yang paling bayak diuraikan. Di bagian ini terdapat bagian yang disebut dengan perluasan bagian utama/lead, biasanya memuat unsure berita yang belum termuat di dalam lead. Ciri berita langsung (straight news) yang paling mudah dikenali adalah pada permulaan berita. Setelah judul di ikuti dengan keterangan tempat dan disusul denga nama penerbit pers yang bersangkutan, misal Tempo Jakarta. Dari susunan urainnya, berita langsung bisa dikenali dari strukturnya yang dikenal dennga istilah piramida terbalik. Di mana bagian yang paling pentinng ditempatkan di bagian yang paling awal dan di susul denga bagian yang kuranng penting. Wawancara atau interview merupakan salah satu cara menggali informasi lewat percakapan antara wartawan dengan seseorang yang menjadi sumber berita. Wartawan tidak bisa mewawancarai sembarang orang. Seseorang yang diwawancarai adalah seseorang atau sejumlah orang yang oleh karena kedudukannya, peranannya, keterlibatannya, kompetensi/keahliannya, dan pengalamannya, dianggap memiliki informasi penting, yang dibutuhkan wartawan sebagai bahan penulisan berita. Persiapan dalam wawancara sebagai berikut. 1. Menyusun pertanyaan, mengenai permasalahan yang akan ditanyakan secara runtut yang mengandung 5W+1H. 2. Memastikan bahwa sumber berita benar-benar meguasai permasalahan yang akan ditanyakan. 3. Melakukan kontak/janjian dengan sumber berita untuk memastikan waktu dan permasalahannya. 4. Apabila diminta, wartawan bisa memberikan daftar pertanyaan terlebih dahulu, agar sumber berita siap dengan bahan yang diperlukan. 5. Persiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk mencatat atau merekam hasil wawancara, misalnya:notes, pena, dan alat perekam. Cara-cara melakukan wawancara 1. Cek terlebih dahulu perjanjian yang sudah dibuat dengan sumber berita. 2. Bersikap sopan dan memperkenalkan diri terlebih dahulu dengan menyebutkan identitas nama dan asal media massa . 3. Ajukan pertanyaan secara ringkas, jelas, dan to the point. Apabila sumber berita terkesan berusaha menutupi informasi, lakukan pertanyaan yang tidak langsung. Jangan memberondong sumber berita dengan pertanyaan. Dengarkan apa jawaban sumber berita atas pertanyaan sebelumnya. 4. Membuat suasana santai. Jangan mengeluarkan notes, alat perekan, atau mengambil foto tanpa terlebih dahulu eminta izin. 5. Tidak mencatat selama melakukan wawancara. Namun, berusaha mengingat isi pembicaraan, dn setelah selesai wawancara, baru menuliskan catatannya. 6. Berusaha menjaga agar masalah tidak keluar dan melebar ke pembicaraan yang tidak relevan. 7. Tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan bodoh, misalnya: pertanyaan yang retoris atau pertanyaan yang tidak peka kepada perasaan sumber berita. 8. Apabila akan mengalihkan percakapan ke permasalahan yang berbeda, mintalah izin terlebih dahulu kepada sumber berita. 9. Menjaga/melindungi kerahasiaan identitas sumber berita yang ideal adalah apabila sumber berita mau sebutkan identitasnya dengan jelas. Namun, apabila ia berkeberatan, maka wartawan harus menjaga kerahasiaan identitasnya. Macam-macam wawancara, yaitu sebagai berikut. 1. Factual news interview Wawancara dengan sumber berita yang memiliki otoritas atau engetahui dengan persis suatu peritiwa atau permasalahan yang hendak diberitakan. 2. Casual interview (doorstop) Wawancara yang tidak diatur atau direncanakan lebih dahulu. Dilakukan secara mendadak pada saat wartawan bertemu dengan sumber berita. 3. Group interview Wawancara yang dilakukan oleh sejumlah wartawan dari berbagai medi massa dengan seorang sumber berita. Hal ini terjadi terutama pada acara konferensi pers atau jumpa pers. 4. Personality interview Wawancara yang memiliki tujuan khusus, yaitu untuk meggali penjelasan lebih jauh mengenai pribadi seseorang. Biasanya berkaitan dengan penulisan profil seseorang. Selain itu Sumber berita melalui liputan. Liputan dilakukan denngan cara melakukan observasi dan wawancara secara langsung pada peristiwa yang akan dilaporkan. Hal ini bisa dilakukan untuk berita-berita sudah diduga atau terjadwal. Di dalam melakukan liputan, wartawan harus bisa mengumpulkan informasi yang lengkap, meliputi 5W+1H. untuk berita-berita yang tak terduga, yang biasanya sudah terjadi tanpa kehadiran wartawan di tempat peristiwa, maka wartawan melakukan liputan dengan menggali informasi melalui wawancara. Demikian review yang dapat sampaikan, semoga bermanfaat dan terima Kasih sudah membaca. Wassalamu'aikum Wr. WB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar