Minggu, 11 Juni 2017


Tingkatkan Semangat Belajar Siswa Bersama Indonesia Reading Revolution



Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Waru 1  terletak di desa kureksari kecamatan Waru kabupaten Sidoarjo.  MINU Waru 1 merupakan salah satu sekolah islam unggulan berstandar international di wilayah kecamatan Waru.

Sekolah dengan basis keagaman yang kuat dan model pembelajaran yang modern sesuai perkembangan zaman ini dijadikan tujuan utama warga kecamatan waru sebagai tempat bersekolah dan belajar anaknya.
"Pendaftaran murid baru di sekolah ini hanya berlangsung satu hari saja" ucap Bu Latifah,  kepala madrasah waru 1 ini. "Pendaftaran dibuka jam 8 pagi dan jam 1 siang formulir sudah habis. Tentunya,  kami sangat senang dan berterimakasih kepada warga wilayah Waru yang telah mengapresiasi dengan baik dan mempercayai sekolahan kami" tambahnya.

Minu Waru 1 memiliki beberapa program unggulan yaitu friday and clean,  parents day, dan bilingual class. Selain itu sekolah ini juga bekerjasama dengan Indonesia Reading Revolution bersama Mr Asoka.
Kerjasama ini berawal dari keinginan para guru agar minat membaca siswa dan kemampuan sosialisasinya bertambah,  mereka mengadakan semacam outdoor learning di Malang.  Namun karena dirasa membutuhkan biaya yang banyak sehingga pihak sekolah memutuskan untuk tidak melanjutkan acara itu. Kemudian sekolah menemukan info tentang Indonesia Reading Revolution dan mulai bergabung.

Kegiatan ini awalnya hanya sharing yang berisi ajakan untuk membaca buku,  namun kemudian Mr. Asoka membawa temannya turis asing yang berasal dari Inggris untuk datang ke sini.



"Pertamanya Mr. Asoka datang membawa buku cerita bergambar dan mengajak murid-murid disini untuk rajin membaca buku . Selanjutnya beliau datang lagi dengan membawa temannya seorang turis yang berasal dari Negara Inggris, dari sini juga murid-murid bisa belajar conversation secara langsung ." Ucapnya.

Bu Latifah itu juga mengatakan bahwa antusias murid-murid MINU Waru 1 sangat senang, ketika diberitahu kalau besok tim Indonesia Reading Revolution akan datang mereka langsung membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan.
Beliau menyampaikan biasanya yang bertanya itu rata-rata dari kelas 4 sampai kelas 6, karena bahasa inggrisnya susah banyak yang dikuasai. Selain itu murid-murid kelas 1 sampai 3 juga masih banyak yang malu-malu ketika disuruh bertanya. Mereka juga belum begitu kritis,  terkadang pertanyaan yang hendak ditanyakan sudah ditanyakan terlebih dahulu oleh kakak kelasnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Aurel, Salah satu siswa MINU Waru 1 yang duduk dikelas 3. Ia mengatakan senang dengan kedatangan mereka.
"Senang sekali , kita, bisa belajar bahasa inggris secara langsung" Ungkap gadis cantik berkulit putih ini.
Ketika ditanya mengenai perasaannya waktu memberikan pertanyaan.  Ia mengaku kalau dulu ia masih takut dan malu-malu.
"Iya dulu pertamanya malu dan takut,  tapi sekarang tidak. Saya sudah beberapa kali memberikan pertanyaan. " Pungkasnya.




Senin, 29 Mei 2017

Atasi kurangnya pembina, PGMI bekali mahasiswanya dengan Matkul pramuka

Atasi Kurangnya Pembina, PGMI Bekali Mahasiswanya dengan Matkul Pramuka


Pada tahun pelajaran 2016-2017, Kementerian pendidikan dan budaya (kemendikbud) mengeluarkan kebijakan baru yaitu mewajibkan kegiatan pramuka bagi siswa SD/MI. Sebagian besar sekolah telah melaksanakannya bahkan ada juga sekolah yang dari tahun sebelumnya sudah mewajibkan siswanya untuk mengikuti pramuka. Namun, masih ada beberapa sekolah yang belum menerapkan. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pembina pramuka di sekolah tersebut.

 Menurut Bu Ninik salah satu pegawai perpustakaan PGMI yang diwawancarai pada Senin, 20 Februari 2017 mengenai adanya matakuliah baru yaitu mata kuliah pramuka di prodi PGMI. Mata kuliah ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi kurangnya pembina pramuka. "Kurikulum tahun ini sama tahun lalu berbeda, dimana pramuka mulai tahun ini diwajibkan, meskipun begitu masih banyak sekolah yang belum melaksanakan kewajiban pramuka disekolahnya dikarenakan kurangnya pembina pramuka". Katanya. Memang pada umumnya sekolah-sekolah memanggil pembina pramuka dari luar atau alumni yang bisa mengajar dipanggil untuk dijadikan pembina di sekolah tersebut. " Biasanya Sekolah mendatangkan guru dari luar untuk menjadi pembina pramuka, Oleh karena itu PGMI membekali mahasiswanya dengan mata kuliah pramuka, sehingga diharapkan guru kelas juga mampu mengajar pramuka agar tidak repot-repot mendatangkan guru lain" tuturnya.

 Menurut beliau Mata kuliah pramuka sangat penting bagi calon guru untuk melatih mengajar. Selain itu sertifikat dari mata kuliah pramuka ini juga dijadikan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti skripsi. "Banyak sekali manfaat dari adanya mata kuliah ini, diantaranya sebagai calon guru banyak sekali mendapat pengetahuan cara mendidik dan membentuk karakter anak, cara mengajar yang baik dan nyaman buat anak . Selain itu nanti mahasiswa mendapakant sertifikat, yang sertifikatnya berguna sebagai salah satu syarat untuk skripsi". Ujarnya.

kuliah di taman bungkul

Taman Bungkul sebagai salah satu tempat pelayanan SIM keliling Taman bungkul surabaya merupakan salah satu tempat yang banyak dikunjungi warga Surabaya ketika weekend dan hari libur. Di taman ini terdapat banyak pohon, tempat duduk dan dilengkapi juga dengan area bermain. Banyak warga sekitar yang datang untuk berolahraga, bersantai dan bermain. Namun ternyata tidak hanya di hari libur, pagi ini Senin, 15 Mei 2017 Taman bungkul terlihat ramai. Nampak dari kejauhan tepat di depan Taman ini terdapat beberapa orang yang berkerumun. Mereka terlihat antri mengelilingi sebuah stand. Dan tak lain stand itu merupakan tempat pelayanan SIM keliling. Pelayanan SIM keliling ini tepat berada di depan sebelah selatan taman bungkul. Dengan membawa mobil berwarna biru putih. Terdapat dua orang petugas yang siap melayani warga yang hendak memperpanjang SIM. Warga yang sedang antri menghabiskan waktunya dengan berbagai macam kegiatan, ada yang menunggu antrian sambil bermain gadget, ada yang sekedar duduk santai sambil membaca koran, terlihat juga seorang bapak yang berusia sekitar 40 tahun menggunakan topi berwarna coklat menunggu antrian dengan makan nasi kotak. Tidak hanya warga saja yang mengantri, terlihat tiga orang berbaju loreng-loreng bertuliskan TNI-AD sedang berbincang-bincang. Mereka juga membawa selembar map dan blanko pendaftaran ditangannya. Selain itu terdapat juga seorang PNS laki-laki dengan baju berwarna coklat muda dan membawa tas hitam di tanga kanan dan selembar map ditangan kirinya. Semakin siang pelayanan SIM ini semakin banyak yang antri, terlihat dari jumlah parkiran sepeda motor yang semakin banyak. Pelayanan SIM keliling ini membantu melayani warga sekitar yang ingin memperpanjang SIM karena mereka tidak perlu lagi datang ke POLRES. Lambang Telkomsel Salah Satu Sasaran Pengunjung Untuk Berfoto Di Taman Bungkul Taman bungkul salah satu taman kota yang banyak dikunjungi warga Surabaya dan sekitarnya. Banyak sekali fasilitas yang tersedia di Taman bungkul, mulai dari bangku taman, pohon sebagai pelindung dari panas matahari, tempat sampah, air mancur, dan lambang telkomsel. Lambang telkomsel atau icon telkomsel merupakan salah satu benda yang menarik perhatian pengunjung. Benda berwarna kuning dan biru ini terletak di bawah pohon. Dan dekat dengan Taman bermain anak. Lambang telkomsel ini kerap dijadikan background foto oleh pengunjung. Terlihat 3 remaja perempuan sedang berfoto didepannya. Selang beberapa saat kemudian seorang ibu berbaju merah dan anaknya yang masih kanak-kanak berbaju kuning juga berfoto di depannya. Selain berfungsi sebagai background foto yang menarik, lambang telkomsel ini dilengkapi tempat duduk yang kerap dijadikan tempat duduk oleh pengunjung. Seorang bapak berjaket hitam dan bertopi sedang duduk santai dan bermain gadget disini. Sebagaimana yang di ungkapkan tukang parkir "Sebenarnya fungsinya hanya sebagai hiasan atau background foto saja. Kalau taman tidak banyak yang duduk di situ. Tapi kalau ramai ya tidak bisa, pengunjung lain biasanya sudah antri ingin foto di situ juga". Ucapnya.

Berita pendidikan

10 berita tentang pendidikan

 Berita 1

Mahasiswa UMY Raih Harvard WMUN 2015 Ratih Keswara Selasa 14 April 2015 - 17:03 WIB Tiga mahasiswa UMY yang meraih 24th Harvard World Model United Nation (WMUN) 2015. (dokumentasi mahasiswa) YOGYAKARTA - Tiga mahasiswa UMY meraih penghargaan terbaik pada kategori Social Venture Challenge (SVC) Resolution Project di ajang internasional 24th Harvard World Model United Nation (WMUN) 2015. Penghargaan tersebut diraih usai mereka memperkenalkan program kegiatan sosial CancerCARE. Mereka adalah Ahmad Jawwad dan Asep Suryana dari program studi (prodi) Hubungan Internasional serta Andi Amitya Resti Dwiyanti dari Magister Politik dan Hubungan Internasional. Ajang tersebut merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Harvard University dengan mempertemukan delegasi mahasiswa dari seluruh universitas di dunia. WMUN tahun ini dilaksanakan di Korea International Exhibition Center (INTEX), Seoul, Korea Selatan, pada 16-20 Maret 2015 lalu. "Ada dua kategori perlombaan yakni SCV Resolution Project dan Simulasi Sidang PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).
Dari dua kategori perlombaan ini, hanya ada tiga delegasi asal Indonesia yang meraih penghargaan terbaik, yakni delegasi UMY di posisi pertama pada kategori SVC Resolution Project, lalu tim Djarum Foundation dan Universitas Indonesia (UI) pada kategori Simulasi Sidang PBB," ungkap Ketua Tim UMY Ahmad Jawwad, Selasa (14/4/2015). Ahmad Jawwad menuturkan, SVC merupakan kategori kompetisi di mana para pemuda atau mahasiswa peserta WMUN 2015 diharuskan untuk menyampaikan proyek-proyek sosial di negaranya masing-masing. Proyek mereka ialah CancerCARE. "CancerCARE merupakan proyek kepedulian sosial. Dalam proyek ini kami ingin menambah pengetahuan dan menyadarkan masyarakat umum untuk lebih peduli pada penderita kanker, khususnya anak-anak. Karena kalau kita perhatikan, anak-anak penderita kanker itu tingkat sosialnya rendah dan minder. Untuk itulah kami mengajukan proyek ini," jelasnya. Ahmad Jawwad juga mengaku sempat kaget dan tidak percaya saat timnya dinyatakan meraih penghargaan sebagai delegasi terbaik. Pasalnya, untuk bisa menjadi peserta ajang tersebut saja tidak mudah karena mereka harus melewati serangkaian seleksi. Selain itu, setelah mereka dinyatakan maju ke babak semi final dan final, mereka diharuskan melakukan presentasi di hadapan juri serta delegasi dari universitas-universitas di dunia yang ikut pada ajang tersebut. "Tidak mudah untuk bisa sampai ke sana. Selain karena adanya tantangan dengan berbagai seleksi itu, kami juga terhambat dengan masalah dana. Tapi syukur, Alhamdulillah kami bisa berangkat dan bisa meraih prestasi membanggakan ini," imbuhnya. Hal senada pun disampaikan Asep Suryana. Menurut Asep, meski para peserta lainnnya tergolong pesaing terberat, mereka selalu berusaha menampilkan yang terbaik. Baginya, rasa percaya diri yang menjadi kunci keberhasilan di tingkat internasional. Karenanya, ia mengingatkan agar mahasiswa Indonesia tidak perlu merasa minder untuk berlaga di ajang internasional. "Asal percaya diri, saya kira semua pasti bisa. Kendala tak lancar berbahasa Inggris tak masalah juga, karena yang penting apa yang kita katakan diucapkan dengan jelas," tuturnya.

https://googleweblight.com/?lite_url=https://daerah.sindonews.com/read/989277/189/mahasiswa-umy-raih-harvard-wmun-2015-1429005798&ei=pjcC_7JQ&lc=id-ID&s=1&m=220&host=www.google.co.id&ts=1495940107&sig=ALNZjWlDjNgO1Vgorv6PEbfgVxAderaAWIB

 Berita 2
Azalea Torehkan Prestasi Tingkat Dunia Soeprayitno Jum'at 7 November 2014 - 00:00 WIB  (soeprayitno/sindonews.com) SURABAYA -
Usia belia tak menghalangi Azalea Amarindra meraih prestasi skala dunia. Siswi Kelas 3 D, SDN Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya ini dinobatkan sebagai juara 1 lomba menggambar tingkat internasional di Berlin, Jerman. Karena pesertanya mencapai 200 orang dari 17 negara, event yang digelar akhir September tahun ini, akhirnya baru mengumumkan para pemenangnya pada awal November 2014. Azalea dinobatkan sebagai juara pertama kategori anak 7-9 tahun. Meski kegiatan ini dihelat produsen mobil BMW, hadiah yang diterima tidak berupa uang. Sertifikat, boneka dan t-shirt menjadi hadiah tak ternilai bagi Azalea. “Senang bisa mendapat juara satu lomba menggambar internasional,” tutur Azalea ditemui di sekolahannya di Jalan Pucang Anom, Kamis (6/11/2014). Sulung dari dua bersaudara ini tak menduga sama sekali jika akan mendapatkan juara. Dalam mengikuti lomba, dia tidak menargetkan juara karena gambar karyanya dibuat secara mendadak sesuai tema. “Infonya dari Ustadz Erik Wartono, guru menggambar saya pada September lalu,” tutur Azalea. Tema lomba menggambar adalah Running is Fun-Running Together is Even More Fun. Setelah gambar jadi, langsung di-scanner dan dalam bentuk soft copy dikirim ke panitia lomba di Berlin. “Alhamdulillah dapat juara 1. Gambar saya berjudul Running With the World,” siswi kelahiran Surabaya 12 Maret 2006 ini bangga. Menggambar bagi bocah usia delapan tahun ini bukanlah hal baru. Sejak kecil dia terbiasa melihat ayahnya, Indra Mulyawan menggambar. Maklum bapaknya adalah seorang arsitek. Mendapat predikat juara tidak lantas membuat siswi berjilbab ini merengek minta hadiah ke orang tuanya. “Tidak dapat hadiah apa-apa dari orang tua. Tidak apa-apa yang penting dapat juara,” ucap polos anak pasangan Indra Mulyawan dan Oti Septerina ini. Pihak sekolah tempat Azalea menuntut ilmu mengapresiasi prestasi itu. “Kami ucapkan selamat atas keberhasilan yang mengharumkan nama sekolah. Selama ini sekolah memang terus mendorong dan memotivasi anak menyalurkan bakat serta potensinya,” sebut Edi Purnomo, Kaur Humas SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. https://daerah.sindonews.com/read/920868/23/azalea-torehkan-prestasi-tingkat-dunia-1415279088

 Berita 3

Membanggakan, Anak Penarik Becak Raih Nilai Sempurna di ITB Rasyid Ridho Senin, 13 Februari 2017 - 20:50 WIB

Sawiri, penarik becak menunjukkan piagam yang diperoleh Herayati, putrinya yang kuliah di Institut Teknologi Bandung. Foto/SINDOnews/Rasyid Ridho A+ A- BANTEN – Prestasi gemilang diraih Herayati, mahasiswi Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Institut Teknologi Bandung (ITB).   Dia mendapatkan nilai sempurna. Mahasiswa semester enam ini meraih Indeks Prestasi (IP) 4.0. Hera adalah putri keempat Sawiri, pria yang sehari-hari bekerja sebagai penarik becak di sekitar Rumah Sakit Krakatau Medika, Kota Cilegon. Warga Kelurahan Kotasari, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Banten itu mengaku bangga dengan keberhasilan anaknya meraih prestasi akademik yang diraihnya. Meski orang tuanya hanya berpenghasilan Rp15 ribu per hari, Hera membuktikan cita-citanya ingin berkuliah terwujud. Hera diterima di Fakultas MIPA IPB pada tahun 2014. Sawiri menceritakan, kemampuan matematika Hera sudah menonjok saat duduk di bangku Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Cilegon. Bahkan Hera sempat membawa nama baik sekolah di ajang olimpiade matematika tingkat nasional. "Semasa sekolah dapat ranking pertama. Pulang sekolah, dia langsung belajar, tidak pernah main. Sejak kecil, pelajaran yang dia suka matematika," kata Sawiri. Berkat prestasinya, Wali Kota Cilegon Tb Iman Aryadi terpincut dan menyambangi rumah Hera untuk memberikan dukungan dan bantuan biaya pendidikan. "Alhamdulilah selama kuliah dia selalu dapat beasiswa dari kampus, mau bagaimana? Saya enggak sanggup membiayai. Saya tidak bisa berbuat banyak selain berdoa kepada Allah untuk kesuksesan Hera,” tuturnya. (https://nasional.sindonews.com/read/1179606/15/membanggakan-anak-penarik-becak-raih-nilai-sempurna-di-itb-1486993783) Berita 4 Saksikan Film tentang Pesantren, Santri Ponpes Salafiyah Bangga M Nazaruddin Latief JAWA TENGAH - Film dokumenter berjudul Jalan Dakwah Pesantren diputar di Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah, Desa Karangasem, Kertanegara, Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu 30 Oktober 2016 malam. Pemutaran fim yang disutradarai Yuda Kurniawan ini mendapat apresiasi dari para santri. “Saya merasa bangga menjadi santri setelah menonton film ini,” kata Zaki Maftukhan, salah seorang santri.   Film berdurasi 37 menit itu menceritakan sejarah panjang lembaga pendidikan berciri khas keagamaan yang lekat dengan lokalitas dan beragam tradisi serta budaya di Indonesia bernama pondok pesantren. Sebelumnya, film yang diproduksi Kementerian Agama, Rekam Docs, dan 1926 ini diputar dan menjadi bahan diskusi puluhan pondok pesantren, kampus, dan kantong-kantong pergerakan seperti di Universitas Negeri Jakarta, Ponpes Cipasung Tasikmalaya, Ponpes Babakan Ciwaringin Cirebon, Ponpes Al-Azhar Muncar Banyuwangi, dan Stadion Maguwoharjo Yogyakarta.   Sebagai pembuka, diputar film-film pendek produksi Ponpes Salafiyah yang memancing antusias penonton. Usai pemutaran film yang difasilitasi CLC Purbalingga ini, digelar diskusi yang menghadirkan sutradara Yuda Kurniawan dan pengasuh Ponpes Salafiyah, Gus Mansur Awit.   Di hadapan para santri dan warga sekitar pesantren, Yuda menceritakan pengalamannya selama proses produksi film yang diproduseri Hamzah Sahal ini. Yuda mengaku sangat menikmati proses produksi dokumenter ini. “Biasanya saya bikin dokumenter ingin cepat selesai, untuk film ini sebaliknya, saya sangat menikmati,” katanya. Sementara itu dalam pertemuan tersebut seorang santri menanyakan kepada Gus Awit mengenai peran pondok pesantren dalam menyikapi kelompok Islam garis keras. Pengasuh pesantren yang sempat mengenyam pendidikan di Al-Azhar Kairo Mesir ini, mengatakan, santri sekarang harus lebih terbuka terhadap dunia luar agar mempunyai strategi berdakwah menyejukan dan efisien.   “Para santri harus tahu bagaimana sejarah dakwah Islam masuk Nusantara,” tutur Mansur Awit.  Setelah singgah di Purbalingga, pemutaran film akan dilakukan di Kampus IAIN Purwokerto dan Ponpes Al Ihya Ulumaddin Cilacap. (https://nasional.sindonews.com/read/1151669/15/saksikan-film-tentang-pesantren-santri-ponpes-salafiyah-bangga-1477929256)

 Berita 5

Belanja Buku Picu Anak Kembangkan Minat Baca Reporter: Yuliana Ratnasari 28 April, 2017 tirto.id -

Mengisi liburan dengan berbelanja di toko buku dinilai dapat mengembangkan minat baca terhadap anak. Selama melakukan kegiatan berbelanja di toko buku, orang tua pun sebaiknya membebaskan anak memilih satu buku cerita anak. "Setelah membeli buku, sebaiknya orang tua mendorong anak untuk membaca buku tersebut sampai selesai," kata psikolog anak dari Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro, Jane Cindy M.PSi. di Jakarta, Jumat (28/4/2017). Jane menerangkan, orang tua dapat melakukan kegiatan membaca buku bersama-sama dengan anak, atau anak membaca sendiri bila sudah lancar membaca. "Setelah anak selesai membaca satu buku, orang tua dapat melakukan diskusi singkat mengenai isi buku sehingga terjadi interaksi antara anak dengan orang tua," paparnya. Jane mengatakan orang tua dapat mengembangkan minat baca pada anak sejak anak berusia satu hingga tiga tahun. Menurut teori perkembangan anak, terdapat tahapan perkembangan kemampuan baca tulis. "Stimulasi yang tepat perlu diberikan sesuai dengan tahapan perkembangan usia anak," ujarnya. Saat anak berusia di bawah tiga tahun, orang tua sebaiknya membacakan buku cerita anak dengan volume dan intonasi suara yang jelas dan sesuai dengan kalimat yang dibacakan. Usia tiga hingga enam tahun, anak perlu diberi stimulasi dengan mengenalkan huruf dan angka, serta bunyi dari huruf-huruf tersebut. Pada tahap ini, anak sebaiknya juga diperkenalkan dengan alat tulis untuk mencorat-coret dan menggambar. Anak sebaiknya mulai diberi stimulasi untuk membaca dan menulis pada usia enam tahun ke atas dengan mempertimbangkan kesiapan anak. "Salah satu tanda kesiapan anak untuk membaca adalah tertarik terhadap buku, senang mendengarkan cerita yang dibacakan dari buku dan sudah menguasai pengenalan abjad berupa menghubungkan bentuh dan bunyi huruf," katanya. (https://tirto.id/belanja-buku-picu-anak-kembangkan-minat-baca-cnDx)

 Berita 6

Dilaksanakan Bertahap, Full Day School Pertimbangan Aspek Ini Neneng Zubaidah JAKARTA -

Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Bidang Pembangunan Karakter, Arie Budhiman menjelaskan, implementasi sistem sekolah sepanjang hari atau full day school (FDS) masih dalam tahap persiapan. Full Day School, kata dia, salah satu item konsep penguatan pendidikan karakter yang saat ini  dalam tahap pengkajian kebijakan. ‘’Termasuk di dalamnya kegiatan konsultasi publik, menghimpun praktik baik sekolah-sekolah yang sudah melaksanakan full day school dan menentukan kriteria sekolah-sekolah yang akan menjadi piloting (menerapkan sistem itu),’’ kata Arie, Senin 19 September 2016. (Baca juga: Alasan Jokowi Setuju Full Day School Diuji Coba) Dia mengatakan, full day school akan dilaksanakan secara bertahap. Pelaksanaanya akan memperhatikan keberagaman sekolah-sekolah yang meliputi aspek keterwakilan wilayah (kota, pinggiran, desa), aspek insiatif sekolah dan daerah, sekolah pelaksana kurikulum 2013, aspek akreditasi dan aspek sekolah negeri dan swasta. Menurut Arie, kajian mengenai kesiapan guru dan sarana prasarana sekolah juga terus dibahas. Terutama penyusunan modul pelatihan untuk kepala sekolah dan guru juga sedang disiapkan. Intinya, kata Arie, pendidikan karakter sudah dikembangkan sejak 2010. Dengan demikian, lanjut dia, para kepala sekolah dan guru sudah banyak yang memperoleh pelatihan dan memahami pendidikan karakter itu. ‘’Pada saat ini pendidikan karakter tersebut akan diperkuat implementasinya dengan mengintegrasikan kurikulum melalui dukungan sekolah, orangtua dan masyarakat sebagai bagian dari ekosistem pendidikan,’’ katanya. Direktur Pusat Neurosains Universitas Prof DR Hamka (Uhamka) Rizki Edmi Edison berpendapat, terpenting dari full day school adalah materi yang akan disisipkan dalam harus memahami cara kerja otak anak didik. Menurut dia, kegiatan pendidikan karakter bagi anak jangan sampai membuat anak letih. Sebaliknya, sambung dia, bisa meningkatkan fungsi otak siswa agar memahami materi yang disampaikan guru. ‘’Bagaimana caranya kita mengetahui kapan murid akan mengalami keletihan otak dan bagaimana caranya untuk meningkatkan fungsi kritis untuk mengingat yang dimiliki si murid. Itu yang harus kita teliti terlebih dulu. Setelah itu diterapkan dan diketahui baru kita perdalam kebijakan full day school seperti apa,’’ terangnya. Rizki menyampaikan, kebanyakan guru memberi pengajaran kepada muridnya tanpa memahami seperti apa cara kerja otak manusia itu. Dia mencontohkan, misalnya waktu belajar di sekolah itu 50 menit.  Jika selama itu guruhanya berbicara tanpa henti di depan kelas maka siswa tidak akan bisa memahami materi yang disampaikan. “Berdasarkan penelitian kemampuan otak manusia untuk memahami materi yang disampaikan itu hanya dalam 20 menit pertama,” ungkapnya. Rizky mengaku telah membawa hasil penelitiannya kepada Kemendikbud dan mendapat sambutan baik. Dia pun berharap, ada perbaikan pola mengajar guru di Indonesia. Sebab guru sebagai tonggak utama pendidikan harus memahami seperti apa cara kerja otak siswa. (https://nasional.sindonews.com/read/1140655/144/dilaksanakan-bertahap-full-day-school-pertimbangan-aspek-ini-1474327129)

 Beeita 7
Siswi SMK NU Banat Bikin Kejutan di Muslim Fashion Festival 2017 Kompas.com - 07/04/2017, 20:40 WIB Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) NU Banat, Kudus, Jawa Tengah, tampil di Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta.

Para pelajar SMK tersebut tampil lewat brand fesyen mereka sendiri; Zelmira.(Dok SMK NU Banat) JAKARTA, KOMPAS.com - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) NU Banat, Kudus, Jawa Tengah, berhasil memukau di Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Para pelajar SMK tersebut tampil lewat brand fesyen mereka sendiri; Zelmira. Pada eksebisi perdana yang digelar Kamis (6/4/2017) kemarin Zelmira berada satu runway dengan sejumlah desain fesyen ternama seperti Deden Siswanto, Defika Hanum, hingga Ina Priyono di hari pertama eksibisi. Zelmira menampilkan rancangan bertema 'Dandangan'. Dandangan terinspirasi dari tradisi turun temurun di Kudus, Jawa Tengah, yaitu saat menyambut Ramadhan. Kekayaan budaya tersebut merupakan peninggalan Sunan Kudus yang masih dilestarikan hingga sekarang. "Tema ini hasil pencarian inspirasi dan ide tentang karya-karya yang bisa memadukan style, mix and match, warna, pemilihan bahan yang tepat dan bisa mengusung kearifan lokal. Semua kami konsepkan dan sesuaikan dengan pasarnya," tutur Risa Maharani, salah satu desainer Zelmira. Risa adalah siswi Kelas XII SMK NU Banat Kudus yang terlibat dalam fashion show ini. Dia berkolaborasi dengan adik kelasnya, Rania, siswa Kelas XI di sekolah yang sama. Pertengahan tahun lalu keduanya berhasil memukau publik di ajang Asia’s Fashion Spotlight di Hongkong. Risa mengatakan, kali ini Zelmira mengusung modest style yang ditujukan kepada muslimah muda dengan karakter cerdas dan kuat. Hal ini cocok untuk menjawab kebutuhan fesyen muslimah wanita Indonesia yang aktif dan punya perhatian pada kualitas dan detail. Ali Charisma, dari National Chairman Indonesia Fashion Chamber (IFC), mengatakan konsep desain busana Zelmira tidak kalah apik dengan keluaran merek fesyen lainnya yang sudah di level profesional. Bakat anak-anak SMK tersebut perlu diperhitungkan. "Terutama untuk kerapihan jahitannya, kami yakin sudah selevel brand fashion papan atas. Mereka memiliki inisiatif tinggi, cerdas, dan ide kreatif," tutur Ali. Para pelajar SMK NU Banat tampil lewat brand fesyen mereka sendiri; Zelmira. Zelmira menampilkan rancangan bertema Dandangan. (Dok SMK NU Banat) Adapun pada di ajang ini Risa tercatat sebagai nominator finalis Modest Young Designer Competition (MDYC) yang diselenggarakan oleh salah satu brand fashion populer Indonesia. Risa mendapatkan ribuan like dalam lomba yang digelar di akun Instagram MUFFEST 2017 ini. "Ini awal yang bagus dan mudah-mudahan mereka terus konsisten di industri dan semakin menghasilkan profit. Ke depannya saya yakin anak-anak SMK ini bisa terus melahirkan desainer-desainer muda yang mampu bersaing menembus pasar internasional," kata Ali. Adapun SMK NU Banat merupakan salah satu sekolah yang dibina oleh Djarum Foundation sejak 2013. Pembinaan itu berupa program pengembangan kualitas pendidikan sekolah menengah kejuruan. Program ini dilaksanakan bekerjasama Indonesia Fashion Chamber (IFC). (http://edukasi.kompas.com/read/2017/04/07/20404561/siswi.smk.nu.banat.bikin.kejutan.di.muslim.fashion.festival.2017)

 Berita 8
 Tari Kecebong Bocah-Bocah Ini Menggemaskan

 Tari Kecebong yang dibawakan siswa Taman Kanak-Kanak (TK) Satu Atap SDN Bandungrejosari 1, Sukun, Kota Malang, Sabtu (5/4), sungguh menggemaskan. Mereka berpakaian ala kecebong dan bergoyang-goyang dengan polos sehingga memancing tawa. Sontak saja, aksi untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) itu mengundang gelak tawa para wali murid. Kepala SDN Bandungrejosari I Kota Malang Didit Hardianto menyatakan, Gebyar Seni Hardiknas 2017 ini benar-benar meriah dari tahun sebelumnya. ”Partisipasi orang tua sangat besar tahun ini sehingga bisa benar-benar lebih semarak,” ujar dia kemarin. Momentum tahun ini, dia membeberkan, menjadi wadah untuk kreasi siswa. Semua ektrakurikuler (ekskul) yang ada di sekolah menampilkan kreativitasnya. ”Jadi, setiap perwakilan dari ekskul harus tampil,” jelas dia. Di antaranya, ada seni tari, taekwondo, pantomim, dan modern dance. Dengan adanya wadah tersebut, Didit berharap, bisa memotivasi siswa untuk mengasah kemampuannya dalam ekskul sekolah. Selain itu, kegiatan itu dapat memunculkan dan melatih bakat terpendam siswa. ”Saya berharap, siswa terus memiliki semangat belajar hingga jenjang pendidikan tinggi,” tutupnya. (https://www.radarmalang.id/tari-kecebong-bocah-bovah-ini-menggemaskan/)

 Berita 9

Mau Lulus Sekolah, Diuji Kemampuan Baca Kitab Bagus Supriadi/Radar Jember UJIAN TERBUKA:

Para siswa kelas IX SMP Plus Darussholah uji kemampuan membaca Kitab Kuning oleh wali siswa, kemarin. JEMBER – Ada metode berbeda yang diterapkan SMP Plus Darussholah dalam menguji kemampuan siswanya di bidang ilmu agama. Sebelum lulus sekolah, para siswa kelas IX diuji secara terbuka oleh para wali murid. Yakni membaca Kitab Kuning, kemudian ditanyakan oleh wali murid. Ujian terbuka bagi pelajar itu berlangsung di masjid Darussholah kemarin (9/5). Ratusan wali murid hadir menyaksikan kemampuan putra-putrinya. Bahkan, mereka saling memberikan pertanyaan dan menguji kemampuan para pelajar. Tak hanya itu, para siswa juga fasih berbahasa Arab dan Inggris, dua pembawa acara yang merupakan pelajar setempat menyambut wali murid dengan dua bahasa. Kemudian, sejumlah siswa naik ke atas pentas dan membacakan Kitab Gundul. Para wali murid menyimak. Penguji pertama siswa SMP tersebut adalah ketua Tanfidziyah PCNU Jember, KH Abdullah Syamsul Arifin. Kemudian dilanjutkan dengan para wali murid. Menariknya, jika peserta menjawab dengan benar pertanyaan wali murid, mereka mendapatkan hadiah. Selesai pembacaan Kitab Kuning, para pelajar SMP Plus Darussholah juga diuji kemampuan membaca Alquran. Mereka sudah hafal ayat-ayat juz 30. Kemampuan itu dipresentasikan di depan orang tuanya. “Ini nilai plus dari SMP Darussholah. Pendidikan seperti ini sekarang jarang ditemukan,” kata Husen Romadhon, wali murid dari Annisa Nur Adilia, siswa kelas IX SMP Darussholah. Menurut dia, ujian terbuka kemampuan Kitab Kuning sangat tepat sekali. Sebab, langsung pada penerapan. Ada keseimbangan antara ilmu umum dengan ilmu agama. Para siswa sudah memiliki ilmu dasar. Mereka memiliki pondasi yang kuat sebagai benteng ketika keluar. Untuk itulah, pembentukan karakter melalui metode yang diterapkan di SMP Plus Darussholah bisa menjadi jawaban dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman. “Pendidikan yang tepat di pesantren, anak saya maunya di pesantren,” tutur pria asal Malang tersebut. Sementara itu kepala SMP Plus Darussholah Jember Drs. H. Zainal Fanani MPd menambahkan ujian terbuka itu untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami Kitab Kuning. “Mereka bukan ujian hapalan, bukan rekayasa, tapi ujian langsung dari wali murid,” jelasnya. Dia menilai, siswa yang belajar Kitab Kuning mulai berkurang, bahkan di sekolah umum nyaris tidak ada. Untuk itulah, SMP Plus Darussholah mencoba untuk terus melestarikannya. Apalagi, kitab kuning merupakan karya dari berbagai ulama. Kurikulum di sekolah tersebut memadukan antara kurikulum dari Dispendik, Kemenag dan pesantren. Bahkan, pembelajarannya menggunakan teknologi, satu siswa memiliki satu laptop. “Mereka belajar selama tiga tahun, tetapi kemampuannya sudah seperti belajar 20 tahun,” paparnya. Sehingga, mondok di pesantren tak hanya belajar ilmu agama, tetapi kemampun di bidang teknologi juga dikembangkan. “Metode belajar kitab kuning juga menggunakan teknologi, sehingga siswa lebih mudah memahami,” ucapnya. Begitu juga dengan Alquran, teknologi membuat pembelajaran lebih efektif. Sehingga meskipun masih pelajar SMP, para siswa sudah bisa membaca Kitab Kuning. Tak hanya itu, para pelajar yang mampu meraih prestasi tingkat nasional akan mendapatkan hadiah umroh dari sekolah. AR Hasbi Maulana, siswa kelas IX SMP Plus Darussholah merasa begitu bersemangat belajar Kitab Kuning. Sebab, para gurunya ketika mengajar selalu menyenangkan. Sehingga para pelajar semakin semangat untuk memahami cara membaca Kitab Kuning, belajar ilmu nahwu dan shorrof. Melalui Kitab Kuning, Hasbi ingin memperdalam ilmu agama, utamanya ilmu Alquran. Sebab, untuk bisa memahami kitab suci tersebut, harus bisa membaca Kitab Kuning. “Belajar di sekolah tiga kali semingggu, belajar di kegiatan ekstrakurikuler, terus setiap malam di kegiatan diniyah,” jelasnya ketika ditanyakan jadwal belajar kitab. Sekarang, aku Hasbi, dirinya sudah bisa membaca kitab  Jurumiyahm Taqrib, mukhtasor jiddan, kailani dan lainnya. Kendati demikian, kemampuan itu ingin terus dikembangkan. “Setiap malam kami juga belajar kitab bersama,” akunya. Selain itu, juga menghafal Alquran juz 30, belajar ilmu kaligrafi, bahasa Arab dan lainnya. Bahkan, siswa asal Mayang tersebut sempat meraih juara satu OSN mata pelajaran fisika di Universitas Negeri Malang. Dalam ceramahnya, Gus Aab menegaskan, punya ilmu tidak diamalkan, derajatnya tidak akan diangkat. Namun sebaliknya, beramal tanpa ilmu makan tidak akan diterima. “Amal harus berdasarkan ilmu,” tuturnya. Anak yang saleh, kata dia, mereka yang mampu mengintegrasikan antara ilmu dan amal. Mereka tidak hanya memahami cara wudhu dan salat, tetapi menjadikan pemahaman tersebut sebagai karakter. “Itu tolak ukur keberhasilan pendidikan, karakter itu bisa ditemukan di pesantren,” pungkasnya. (kl/gus/hdi/har/jawapos.com) (http://radarjember.jawapos.com/read/2017/05/10/2606/mau-lulus-sekolah-diuji-kemampuan-baca-kitab/3)

 Berita 10

SMK Nuris Juara Satu Lomba Mechanical Engineering Nuris for Radar Jember BERPRESTASI:

Nur Imam Mafatih, siswa kelas XII Teknik Sepeda Motor (TSM) SMK Nuris saat menerima penghargaan atas prestasi yang diraihnya. JEMBER – Prestasi yang diraih oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nuris Antirogo seperti tak pernah habis. Di setiap lomba yang diikuti, seringkali meraih hasil yang membanggakan. Salah satunya seperti yang dicapai Nur Imam Mafatih, siswa kelas XII Teknik Sepeda Motor (TSM) SMK Nuris Jember. Nur berhasil meraih juara satu Lomba Mechanical Engineering Competition 2016 di Universitas Jember. Lomba yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Mesin Fakultas Teknik Universitas Jember tersebut diikuti lebih dari 750 peserta pelajar SMK se-Jawa Timur. Proses meraih juara pun cukup panjang. Panitia melakukan seleksi tahap pertama dan diperoleh 25 peserta terbaik. “Kami masuk dalam tahap itu,” kata Nur. Saat itu Nur sendiri berada di peringkat ke-15. Selanjutnya adalah babak semifinal dan final yang diselenggarakan di Gedung PKM Universitas Jember. Tahapan itu dilakukan melalui tes tulis, servis ringan, tes pengukuran, trouble shooting, hingga wawancara. Proses panjang itu mampu dilakui oleh Imam hingga meraih juara 1, mengalahkan peserta lain se Jawa Timur. “Saya hanya selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap sesi lomba. Ini semua berkat bimbingan dari pembina ekskul dan guru teknik SMK Nuris yang mumpuni dan motivasi dari kepala sekolah,” akunya. Melihat peserta yang cukup banyak tersebut, kata dia, rasanya tidak mudah untuk meraih juara. Sebab, peserta lainnya juga memiliki kemampuan yang luar biasa. Sementara itu, Haryono, kepala SMK Nuris menambahkan, lembaga yang dipimpinnya siap mencetak generasi bangsa yang profesional dan siap bekerja. Sebab, sekolah tersebut sudah memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang terakreditasi oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Pengasuh Ponpes Nuris Gus Robith Qosidi mengatakan, kemampuan siswa dikembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Mulai dari kemampuan science, teknologi, dan lainnya. Hal itu menunjukkan pendidikan pesantren tidak kalah dengan lembaga formal lainnya. Bahkan, Ponpes Nuris sudah menerapkan pembelajaran riset kepada santrinya. Sehingga, mereka bisa bereksplorasi sendiri melakukan penelitian. (kl/gus/har/jawapos.com) (http://radarjember.jawapos.com/read/2017/05/04/2584/smk-nuris-juara-satu-lomba-mechanical-engineering/2)

Rabu, 26 April 2017

Review materi 8

Assalamualaikum wr. Wb Hallo teman-teman hari ini kami memasuki perkuliahan minggu ke 8 dimana dalam minggu ini kami akan melaksanakan UTS, Namun sebelum UTS bu artika menyampaikan materi mengenai penulisan berita yang baik dan benar. Berikut ini pembahasannya. Wartawan sering dituding sebagai perusak bahasa Indonesia, karena kurangnya dalam penulisan seperti, penggunaan ejaan, pemilihan kata, penyusunan kalimat, dan lain sebagainya. Tapi ada juga yang dengan sengaja merusak bahasa, sejak bergulirnya era kebebasan pers, mulai bermunculan beberapa Koran dan tabloid penganut the yellow journalism. Koran-koran atau tabloid-tabloid ini bukan hanya penuh sensasi, tetapi juga menjungkirbalikkan semua rambu-rambu penulisan bahasa jurnalistik. Contoh ejaan Di yang benar dan salah Dimana Surabaya? (salah) Di mana Surabaya? (benar) Contoh ejaan koma yang benar dan salah Mulhad, adalah seorang tokoh masyarakat di desanya yang menjadi saingan Mark dalam Pilkades (salah) Mulhad adalah seorang tokoh masyarakat di desanya yang menjadi saingan Mark dalam Pilkades. Contoh susunan kalimat yang salah dan benar Sewaktu digeledah petugas menemukan buku-buku terlarang di tasnya. (salah) Sewaktu tersangka digeledah, petugas menemukan buku-buku terlarang di tasnya. (benar) Contoh penggunaan kata yang salah dan benar Kasus perkara korupsi itu akan segera dilimpahkan ke pengadilan (salah) Kasus korupsi itu akan segera dilimpahkan ke pengadilan (benar) Contoh Kaidah tata bahasa yang salah dan benar Batavia memasukkan 6 gol dan kemasukkan 5 gol (salah) karena me-kan dan ke-kan Batavia memasukkan 6 gol dan kemasukan 5 gol. (benar) karena me-kan dank e-an Kalimat rancu Kalimat rancu acapkali digunakan oleh wartawan karena kurangnya kemampuan menggunakan bahasa Indonesia yang benar dalam jurnalistik. Kalimat rancu seperti kesalahan penggunaan sufiks (akhiran) –kan dan sufiks –i hampir setiap hari dilihat di surat kabar. Demikian review yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat dan terimakasih sudah membaca Wassalamualaikum wr.wb

Review materi 7

Assalamualaikum Wr. Wb Hallo guys, pada pertemuan ke 7 ini, kami membahas mengenai berita dan wawancara.Berikut ini pembahasannya. Berita harus segera dimuat dan aktual, maka berita haruslah padat, langsung, singkat, dan menggunakan bahasa yang lugas (tidak berbunga-bunga). Penulisan berita harus disesuaikan dengan kebutuhan pembaca, yang karena kesibukannya tidak memiliki banyak waktu untuk membaca berita berlama-lama. Unsure-unsur berita yang harus dicakup meliputi jawaban atas 6 pertanyaan yang disebut 5W+1H (who, what, where, when, why, dan how). 1. Apa Berkaitan dengan hal-hal yang dilakukan oleh pelaku maupun korban (kalau ada) dalam suatu kejadian. 2. Siapa Mengandung fakta yang berkaitan dengan setiap orang yang terlibat dalam suatu kejadian. Orang yang terlibat itu harus dapat diidentifikasi selengkap-lengkapnya: nama, usia, alamat, pekerjaan, jabatan, dan atribut-atribut lain yang melekat pada diri orang tersebut. 3. Di mana Menyangkut tempat kejadian. Nama tempat harus diidentifikasi dengan jelas, akan lebih baik apabila karakteristik tempat kejadian tersebut juga diberitakan. 4. Bilamana Berkaitan dengan waktu kejadian atau kemungkinan (perkiraan waktu) yang berkaitan dengan kejadian tersebut. 5. Mengapa Berisi fakta yang mengandung latar belakang atau penyebab terjdinya suatu peristiwa. 6. Bagaimana Memberikan fakta yang berkaitan dengan proses kejadian yang diberitakan: bagaimana terjadinya, bagaimana pelaku melakukan perbuatannya, atau bagaimana korban mengalami nasibnya. Berita tidak sama dengan karya tertulis, lain seperti novel atau cerita pendek. Ia ditulis menggunakan bahasa Indonesia ragam jurnalistik. Menulis lead merupakan pekerjaan tersulit. Lead merupakan bagian terpenting. Paling kuat/menonjol merupakan rangkuman inti sari dari sebuah berita. Bagian tubuh (body) menguraikan lebih lanjut unsure-unsur fakta yang terdapat dalam lead. Unsur mengapa dan bagaimana biasanya yang paling bayak diuraikan. Di bagian ini terdapat bagian yang disebut dengan perluasan bagian utama/lead, biasanya memuat unsure berita yang belum termuat di dalam lead. Ciri berita langsung (straight news) yang paling mudah dikenali adalah pada permulaan berita. Setelah judul di ikuti dengan keterangan tempat dan disusul denga nama penerbit pers yang bersangkutan, misal Tempo Jakarta. Dari susunan urainnya, berita langsung bisa dikenali dari strukturnya yang dikenal dennga istilah piramida terbalik. Di mana bagian yang paling pentinng ditempatkan di bagian yang paling awal dan di susul denga bagian yang kuranng penting. Wawancara atau interview merupakan salah satu cara menggali informasi lewat percakapan antara wartawan dengan seseorang yang menjadi sumber berita. Wartawan tidak bisa mewawancarai sembarang orang. Seseorang yang diwawancarai adalah seseorang atau sejumlah orang yang oleh karena kedudukannya, peranannya, keterlibatannya, kompetensi/keahliannya, dan pengalamannya, dianggap memiliki informasi penting, yang dibutuhkan wartawan sebagai bahan penulisan berita. Persiapan dalam wawancara sebagai berikut. 1. Menyusun pertanyaan, mengenai permasalahan yang akan ditanyakan secara runtut yang mengandung 5W+1H. 2. Memastikan bahwa sumber berita benar-benar meguasai permasalahan yang akan ditanyakan. 3. Melakukan kontak/janjian dengan sumber berita untuk memastikan waktu dan permasalahannya. 4. Apabila diminta, wartawan bisa memberikan daftar pertanyaan terlebih dahulu, agar sumber berita siap dengan bahan yang diperlukan. 5. Persiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk mencatat atau merekam hasil wawancara, misalnya:notes, pena, dan alat perekam. Cara-cara melakukan wawancara 1. Cek terlebih dahulu perjanjian yang sudah dibuat dengan sumber berita. 2. Bersikap sopan dan memperkenalkan diri terlebih dahulu dengan menyebutkan identitas nama dan asal media massa . 3. Ajukan pertanyaan secara ringkas, jelas, dan to the point. Apabila sumber berita terkesan berusaha menutupi informasi, lakukan pertanyaan yang tidak langsung. Jangan memberondong sumber berita dengan pertanyaan. Dengarkan apa jawaban sumber berita atas pertanyaan sebelumnya. 4. Membuat suasana santai. Jangan mengeluarkan notes, alat perekan, atau mengambil foto tanpa terlebih dahulu eminta izin. 5. Tidak mencatat selama melakukan wawancara. Namun, berusaha mengingat isi pembicaraan, dn setelah selesai wawancara, baru menuliskan catatannya. 6. Berusaha menjaga agar masalah tidak keluar dan melebar ke pembicaraan yang tidak relevan. 7. Tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan bodoh, misalnya: pertanyaan yang retoris atau pertanyaan yang tidak peka kepada perasaan sumber berita. 8. Apabila akan mengalihkan percakapan ke permasalahan yang berbeda, mintalah izin terlebih dahulu kepada sumber berita. 9. Menjaga/melindungi kerahasiaan identitas sumber berita yang ideal adalah apabila sumber berita mau sebutkan identitasnya dengan jelas. Namun, apabila ia berkeberatan, maka wartawan harus menjaga kerahasiaan identitasnya. Macam-macam wawancara, yaitu sebagai berikut. 1. Factual news interview Wawancara dengan sumber berita yang memiliki otoritas atau engetahui dengan persis suatu peritiwa atau permasalahan yang hendak diberitakan. 2. Casual interview (doorstop) Wawancara yang tidak diatur atau direncanakan lebih dahulu. Dilakukan secara mendadak pada saat wartawan bertemu dengan sumber berita. 3. Group interview Wawancara yang dilakukan oleh sejumlah wartawan dari berbagai medi massa dengan seorang sumber berita. Hal ini terjadi terutama pada acara konferensi pers atau jumpa pers. 4. Personality interview Wawancara yang memiliki tujuan khusus, yaitu untuk meggali penjelasan lebih jauh mengenai pribadi seseorang. Biasanya berkaitan dengan penulisan profil seseorang. Selain itu Sumber berita melalui liputan. Liputan dilakukan denngan cara melakukan observasi dan wawancara secara langsung pada peristiwa yang akan dilaporkan. Hal ini bisa dilakukan untuk berita-berita sudah diduga atau terjadwal. Di dalam melakukan liputan, wartawan harus bisa mengumpulkan informasi yang lengkap, meliputi 5W+1H. untuk berita-berita yang tak terduga, yang biasanya sudah terjadi tanpa kehadiran wartawan di tempat peristiwa, maka wartawan melakukan liputan dengan menggali informasi melalui wawancara. Demikian review yang dapat sampaikan, semoga bermanfaat dan terima Kasih sudah membaca. Wassalamu'aikum Wr. WB