Minggu, 11 Juni 2017


Tingkatkan Semangat Belajar Siswa Bersama Indonesia Reading Revolution



Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Waru 1  terletak di desa kureksari kecamatan Waru kabupaten Sidoarjo.  MINU Waru 1 merupakan salah satu sekolah islam unggulan berstandar international di wilayah kecamatan Waru.

Sekolah dengan basis keagaman yang kuat dan model pembelajaran yang modern sesuai perkembangan zaman ini dijadikan tujuan utama warga kecamatan waru sebagai tempat bersekolah dan belajar anaknya.
"Pendaftaran murid baru di sekolah ini hanya berlangsung satu hari saja" ucap Bu Latifah,  kepala madrasah waru 1 ini. "Pendaftaran dibuka jam 8 pagi dan jam 1 siang formulir sudah habis. Tentunya,  kami sangat senang dan berterimakasih kepada warga wilayah Waru yang telah mengapresiasi dengan baik dan mempercayai sekolahan kami" tambahnya.

Minu Waru 1 memiliki beberapa program unggulan yaitu friday and clean,  parents day, dan bilingual class. Selain itu sekolah ini juga bekerjasama dengan Indonesia Reading Revolution bersama Mr Asoka.
Kerjasama ini berawal dari keinginan para guru agar minat membaca siswa dan kemampuan sosialisasinya bertambah,  mereka mengadakan semacam outdoor learning di Malang.  Namun karena dirasa membutuhkan biaya yang banyak sehingga pihak sekolah memutuskan untuk tidak melanjutkan acara itu. Kemudian sekolah menemukan info tentang Indonesia Reading Revolution dan mulai bergabung.

Kegiatan ini awalnya hanya sharing yang berisi ajakan untuk membaca buku,  namun kemudian Mr. Asoka membawa temannya turis asing yang berasal dari Inggris untuk datang ke sini.



"Pertamanya Mr. Asoka datang membawa buku cerita bergambar dan mengajak murid-murid disini untuk rajin membaca buku . Selanjutnya beliau datang lagi dengan membawa temannya seorang turis yang berasal dari Negara Inggris, dari sini juga murid-murid bisa belajar conversation secara langsung ." Ucapnya.

Bu Latifah itu juga mengatakan bahwa antusias murid-murid MINU Waru 1 sangat senang, ketika diberitahu kalau besok tim Indonesia Reading Revolution akan datang mereka langsung membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan.
Beliau menyampaikan biasanya yang bertanya itu rata-rata dari kelas 4 sampai kelas 6, karena bahasa inggrisnya susah banyak yang dikuasai. Selain itu murid-murid kelas 1 sampai 3 juga masih banyak yang malu-malu ketika disuruh bertanya. Mereka juga belum begitu kritis,  terkadang pertanyaan yang hendak ditanyakan sudah ditanyakan terlebih dahulu oleh kakak kelasnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Aurel, Salah satu siswa MINU Waru 1 yang duduk dikelas 3. Ia mengatakan senang dengan kedatangan mereka.
"Senang sekali , kita, bisa belajar bahasa inggris secara langsung" Ungkap gadis cantik berkulit putih ini.
Ketika ditanya mengenai perasaannya waktu memberikan pertanyaan.  Ia mengaku kalau dulu ia masih takut dan malu-malu.
"Iya dulu pertamanya malu dan takut,  tapi sekarang tidak. Saya sudah beberapa kali memberikan pertanyaan. " Pungkasnya.